Jumat, 08 Juli 2011

Masa Orientasi Siswa SMK Telkom Jakarta 2011/2012

SMK BERAKSI
Masa Orientasi Siswa mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pelajar yang mulai memasuki jenjang pendidikan SMA, yang katanya sih MOS di SMA itu parah banget, gila, bikin stress atau apalah kata mereka. Sebenernya banyak maksud yang terkandung dalam pelaksanaan MOS di masing-masing sekolah.

MOS di SMK Telkom Jakarta mengangkat Tema tersendiri, yaitu 

Eits, SMK BERAKSI ini mengandung arti tersendiri loh, yaitu 
Bertaqwa & Berprestasi, Responsif, Aktif, Kreatif, Santun, dan Inovatif
Keren kan? Tadi itu diatas adalah gambar Baju yang digunakan para peserta MOS SMK Telkom. Pelaksanaan MOS dilaksanakan "cuma" 3 hari, dari tanggal 4-6 Juni 2011. Pelaksanaan kegiatan MOS pun beragam. Adapun kegiatannya adalah : 
  • Pengenalan Sekolah
  • Manajemen Kualitas Diri (MKD)
  • Pelatihan Baris Berbaris
  • Serta permainan yang memupuk Solidaritas dan Kreatifitas para peserta MOS

Peserta MOS sebelum Pelaksanaan PBB


Pelaksanaan PBB
Dan setelah melakukan PBB para peserta diberi sarapan yaituuuu :
Bubur Kacang Hijau + Jahe
Pelaksanaan MKD pun tidak kalah menariknya dari kegiatan MOS lainnya, kegiatan MKD ini dilaksanakan oleh seorang motivator yang akrab dipanggil Bang Jay. Kegiatan MKD pun terdiri dari Game kreatifitas serta siraman rohani. 
Pelaksanaan Game Kreatifitas
Siraman Rohani
Tapi saat siraman rohani gag semua siswa turut membuka hatinya mendengarkan siraman tersebut. Ada beberapa siswa yang malah Tertidur -___-


Kalau bahasa kasarnya "Gag Punya Hati" -_-
Sebenernya dari semua kegiatan MOS, hampir semuanya mengandung maksud tertentu. Mulai dari memupuk Solidaritas, Kreatifitas, Kekompakan, Uji Tahan Mental & Fisik, Dan juga Pengenalan Sekolah.

Seru kan MOSnya? Apa lagi banyak manfaatnya buat kita sendiri. So, see you next time on next year MOS. :D

We Are Japati!

    Sabtu, 02 Juli 2011

    10 Fakta Menyedihkan Tentang Jakarta !

    Dalam memperingati hari ulang tahun Jakarta, saya mau nge-share tentang suatu artikel yang saya dapat saat googling tentang Jakarta. Yaitu tentang 10 Fakta Menyedihkan Tentang Jakarta. Ternyata Jakarta yang terkenal sebagai Ibu Kota Indonesia dan Kote Metropolitan di indonesia menyimpan beberapa nilai buruknya sendiri. 

    • Hanya sedikit warga Jakarta yang peduli pada sejarah kotanya sendiri.
      Adolf Heuken pernah diprotes, kenapa beliau hanya menulis bukunya yang terkenal “Historical Sites of Jakarta” dalam bahasa Inggris. Menurut beliau itu karena warga Jakarta sepertinyat tidak tertarik akan sejarah kotanya sendiri.Buku itu memang akhirnya diterbitkan juga dalam bahasa Indonesia atas permintaan banyak pihak, namun pernyataan Heuken perlu direnungkan. Kalau melihat banyaknya bangunan tua bersejarah di kawasan kota lama Batavia yang dibiarkan dalam kondisi terlantar, kawasan bersejarah seperti segitiga Senen yang beralih fungsi menjadi kawasan komersial modern atau hilangnya Hotel Des Indes untuk dijadikan kawasan pertokoan Duta Merlin yang tanpa karakter, atau digusurnya gedung Societet de Harmonie, semakin hilangnya karakter pecinan di kasawan Kota dan masih banyak lagi, mungkin memang benar bahwa warga Jakarta kurang peduli pada sejarah kotanya.
      Sesuatu hal yang menyedihkan karena dengan hilangnya monumen sejarah itu hilang pula kolektif memori warga Jakarta.


      • Jakarta sedang menuju bunuh diri ekologis
        Tidak bisa disangkal kawasan hijau di Jakarta semakin berkurang. Bahkan daerah resapan air dan paru-paru kota juga sudah banyak berubah menjadi kawasan komersial. Check this : Hutan Simpang Tomang yang dulunya adalah sabuk hijau kota sekarang sudah menjadi Mal Taman Anggrek. Daerah persawahan dan rawa di Kelapa Gading sekarang sudah menjadi kawasan hiburan, perumahan dan komersial. Wilayah Sunter yang dulunya adalah daerah resapan air sudah menjadi kawasan permukiman dan pabrik. Kawasan hutan bakau Pantai Kapuk sekarang sudah menjadi daerah perumahan elit. Hutan Kota Senayan yang dulunya khusus diperuntukkan bagi paru-paru kota sekarang padat dengan berbagai mal dan bangunan perkantoran. Tidak heran peta genangan banjir semakin tahun semakin luas.

        • Jangan salahkan anak-anak yang bermain bola di jalanan, lah, lapangannya mana?
        Kasian sekali anak-anak yang besar di Jakarta, tidak ada tempat bermain, jangankan lapangan bola, taman kecil tempat bermain ayunan atau bermain kelereng pun sudah tidak ada lagi. Ruang terbuka public di Jakarta sudah semakin berkurang dan sepertinya tidak pernah mendapat perhatian. Mungkin pemerintah Jakara berpikir untuk apa ada ruang terbuka public toh warganya juga sudah tidak punya waktu lagi untuk berinteraksi satu sama lain.


        • Mau becak, bemo, bajaj atau busway, semuanya sami mawon, tidak aman dan tidak nyaman.
        Bus umum terutama metromini memang sudah terkenal banyak copet dan kalau lagi apes bisa juga bertemu garong atau dipalak preman. Tapi siapa nyana naik becak pun bisa dirampok. Busway yang rencananya akan jadi pahlawan angkutan umum Jakarta pun ternyata tidak nyaman. Tengok saja antrian busway yang panjangnya bisa sama dengan antrian Bantuan Langsung Tunai alias BLT. AC dan TV di halte busway yang awalnya dingin dan menyala terus pun sekarang sudah mati semua. Copet juga tidak ketinggalan ikut meramaikan busway. Kalau di dalam bis biasa atau metromini copet cukup berpakaian casual, bahkan aksesoris kebanggaan mereka seperti rantai dan anak kunci masih melekat d ibadan, maka kalau di dalam busway, para copet berpakaian sangat rapi layaknya karyawan, bahkan dandanan mereka bisa lebih rapi dan lebih harum daripada penumpang yang notabene adalah karyawan kantoran betulan. 


        • Antara penjalan kaki dan warung kaki lima, eh ya yang digusur kok ya pejalan kaki...
        Repotnya jadi pejalan kaki di Jakarta, sudah jalannya hanya seukuran pinggul orang dewasa, mesti bersaing pula dengan pedagang kaki lima dan parkiran liar. Pemerintah kota Jakarta sepertinya tidak pernah memperhatikan pejalan kaki, jangan harap ada trotoar lebar di seluruh kota Jakarta. Trotoar yang lebar hanya ada di secuil ruas jalan Thamrin Sudirman. Kalau ada trotoar nganggur sedikit saja, pasti langsung diisi oleh pedagang kaki lima atau parkiran sepeda motor liar atau bahkan trotoar dipakai pula untuk perlintasan kendaraan roda dua saat jalanan macet.

        • Kalau masuk kantor jam 8 pagi, dari rumah jam 6 pagi. Kalau masuk kantor jam 7 pagi, sebaiknya nginap saja di kantor.
        Kemacetan lalu lintas adalah makanan sehari-hari warga Jakarta atau mereka yang bekerja di Jakarta. Beruntung mereka yang masih punya secuil lahan untuk ditinggali di kota Jakarta. Karena kawasan permukinan sudah semakin bergeser ke arah pinggiran, semakin banyak kaum komuter yang masuk ke kota Jakarta setiap hari. Saking padatnya kendaraan di pagi dan sore hari, semakin lama pula waktu yang terbuang di perjalanan. Orangtua harus berangkat pagi hari sebelum anak-anak bangun dan baru bisa tiba kembali di rumah setelah anak-anak tidur. Cara untuk mengatasi kemacetan? Tidak ada. Satu-satunya pilihan hanya bagaimana menikmatinya saja. 

        • Katanya Molenvliet dulunya Jakarta adalah Queen of the East, katanya......
        Kota Paris yang indah punya sungai yang membelahnya menjadi dua. Kota Jakarta juga punya Molenvliet. Sungai ini membelah kota Jakarta dari Utara ke Selatan. Sekarang, area Molenvlieat adalah daerah seputar Jl. Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Dahulu daerah ini adalah permukiman elit warga negara Belanda dan warga keturunan Tionghoa. Kawasan ini sangat indah karena banyaknya rumah mewah gaya kolonial dengan taman-taman yang luas. Kawasan in pulalah yang menyebabkan kota Batavia di abad 17 diberi julukan Queen of the East. Apa yang tersisa saat ini sungguh sangat menyedihkan. Salah satu rumah mewah Belanda yang masih tersisa di kawasan ini dan masih terawat baik adalah Gedung Arsip Nasional yang dulunya adalah rumah Reiniers Klerk van Middelburg, mantan Gubernur Jendral Belanda.
        Citra kawasan ini sebagai kawasan indah ala Eropa saat ini sudah tidak terlihat lagi. Bangunan kolonial sudah diganti dengan deretan ruko, pub, panti pijat, dan hotel hotel kelas murah.

        • Asap benar-benar membuat mabuk!
        Hidup di Jakarta mau tidak mau harus bersahabat dengan asap. Mulai dari asap rokok hingga asap kendaraan bermotor. Berdasarkan penelitian yang pernah saya baca entah dimana, paparan CO2 yang terlalu tinggi pada tubuh manusia bisa menyebabkan IQ alias kecerdasan bisa menurun hingga beberapa point. Sayang belum pernah ada penelitian yang membuktikan bahwa IQ anak-anak Jakarta dan sekitarnya lebih rendah daripada IQ anak-anak di daerah luar Jakarta. Tapi siapa pula peduli pada otak yang cerdas, karena di Jakarta apa saja bisa jadi duit. Tapi terlepas dari soal IQ, asap benar-benar menurunkan kualitas kesehatan di kota Jakarta.

        • Seperti apa sih budaya asli warga Jakarta?
        Selama beberapa tahun tinggal di kota ini, budaya asli warga Jakarta yang pernah saya lihat hanya ondel-ondel yang muncul setiap tujuh belasan dan setiap kali ada acara Jakarta Fair. Katanya musik asli orang Betawi yang warga asli Jakarta adalah Gambang Kromong, seperti apa bunyinya, mana saya tahu. Katanya setiap kali Lebaran, ada dodol khas bikinan orang Betawi, seperti apa rasanya, mana saya tahu. Sampai sekarangpun saya masih penasaran seperti apa budaya asli Jakarta. Semoga saja suatu saat saya bisa melihat produk asli warga Jakarta sebelum keburu dicekal seperti tari Jaipong.
        • Kolong jembatan, pinggir rel kereta, atau di mana saja deh, kalau mau bisa saja dibuat rumah.
        Permukiman kumuh ada di mana-mana, dari yang legal sampai yang illegal. Masalah kependudukan mungkin memang sudah terlalu ruwet untuk diatasi. Dalam kumpulan foto tentang daerah kumuh karya Jonas Bendiksen, seorang fotografer muda asal Norwegia terdapat sebuah foto yang menggambarkan kehidupan seorang ibu bernama Asanah yang tinggal bersama suami dan tiga anak remaja di ruangan berukuran dua kali dua meter dengan tinggi 1 meter di bawah kolong jembatan di atas kanal pembuangan sampah kota Jakarta. Tidak ada satupun perabot rumah tangga di dalam rumah kecil itu. Sungguh menyesakkan menyaksikan kehidupan kaum miskin dan sangat miskin di kota ini. Mau digusur atau diremajakan? Tidak ada pilihan yang mudah.

        Selamat Dirgahayu Jakarta Ke-484

        MONAS - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengucapkan Dirgahayu Kota Jakarta ke-484 yang bertepatan pada hari ini, Rabu (22/6/2011).

        "Dirgahayu Kota Jakarta," kata Fauzi Bowo saat menjadi Pembina Apel Ulang Tahun Kota Jakarta ke-484 di Lapangan Silang Monas.

        HUT Kota Jakarta kali ini, kata gubenur yang pertama kali dipilih langsung tersebut mengambil tema; Jakarta Kita, Kian Tertata Kian Dicinta.

        "Jakarta milik segenap warganya, milik kita. Dan sudah seharusnya lebih dicintai," ungkapnya saat pidato.

        "Yang baik mari kita teruskan yang kurang baik mari kita perbaiki," katanya.

        Dirinya juga menyampaikan terimakasih kepada pegawai atas kerja keras dan mengucapkan selamat kepada yang mendapatkan penghargaan atas prestasinya.

        "Saya juga mengucapkan terimakasih kepada pegawai yang memasuki masa pensiun," ungkapnya.

        Dan tak lupa, Fauzi juga mengucapkan terimakasih kepada warga Jakarta dengan peran aktifnya dalam menjaga kota Jakarta yang aman, nyaman dan sejahtera. Selain itu juga dinotbatkan para pegawai berprestasi serta yang lama mengabdi.

        Dalam apel tersebut dihadiri sekitar 1.000 pegawai instansi di lingkungan Pemprov DKI dan juga Satpol PP, Polisi dan juga TNI. Hiburan khas seperti orkes Betawi juga mewarnai syukuran dengan potong tumpeng oleh Fauzi Bowo yang didampingi wakilnya Prijanto.